Pengalaman pertama menginjak kota Jambi sungguh berkesan. Makanannya yang ternyata enak banget, orangnya yang ramah, dan batiknya 🙂 Sayang waktu saya disana sedang berasap jadi sebagai orang yang sensitif pernapasan, langsung dalam sehari saya batuk berdahak.
Tapi, ya sudahlah. Tetap nggak nyesal bisa berkesempatan datang ke Jambi. Pempeknya itu ya… kok lebih enak dari Palembang. Pindangnya juga….. (maaf yang Palembang jangan tersinggung), hahahhahaa… Satu lagi yang bikin saya menikmati banget kunjungan ke Jambi adalah toko kainnya. Kebetulan saya diajak tuan rumah ke toko kain langganannya diantara sekian banyaknya toko Batik Jambi di Jl. Sumantri Brodjonegoro. Kebetulan kok cocok dengan selera saya dan ketika besoknya saya datang lagi untuk lihat-lihat dan tanya-tanya, saya selalu ketemu penjaga toko yang ramah, sabar dan bisa ditanya-tanya. Sebagai penggemar batik kelas teri tentu saya seneng banget dapat kesempatan untuk tahu motif-motif batik khas Jambi. Apakah ada toko lain yang juga sama bagus dan informatifnya? Bisa jadi, tapi kebetulan kali ini saya hanya mampir ke satu toko.
Waktu hari pertama datang ke toko batik Berkah (yang di Sumantri ya, karena ada cabang lain), saya sempat foto2 beberapa kain dan posting di Facebook. Yang paling menarik perhatian saya adalah batik pewarna alam karena pewarna yang dipakai sangat unik. Kalau umumnya pewarna alam yang dipakai adalah soga, indigo, atau secang, di Berkah dijual batik dengan pewarna kulit jengkol! Nah tuh, apa nggak langsung rame komen di FB tentang batik kulit jengkol ini.
Batik pewarna alam dengan daun sirih dan kulit jengkol
Sayangnya di toko ini waktu saya datang hanya ada sekitar 6 pcs batik pewarna alam yang semuanya bernuansa coklat. Waktu saya tanya kenapa menggunakan kulit jengkol, apakah memang umum menggunakan bahan tersebut sebagai pewarna di Jambi, mbaknya tidak bisa menjawab. Jadi saya nggak tau apakah ini adalah kreativitas pengrajin Berkah atau memang hal yang umum. Untuk harga lumayan mahal; yang panjang 2 meter harganya 400.000, yang 2.5 meter 500.000. Nggak murah memang, tapi menang di unik.
Batik yang dijual di toko ini bahannya beragam mulai dari katun, dobby, viscose, shantung, dan sutera. Setelah saya tanya2, warna tradisionalnya sebenarnya warna2 yang bold kayak merah, ijo, biru, oranye jreng. Tapi mengikuti selera pasar, akhirnya batik Jambi juga mengeluarkan warna-warna yang lebih kalem. Warna boleh dibikin kalem, tapi semua motif yang ada di toko ini adalah motif Jambi asli.
Berikut adalah batik tulisnya dengan warna-warna pastel lucuk. Untuk batik tulis, harganya 750.000 untuk kain 2.5 m. Yang versi sarimbit dan kain (ini maksudnya buat bawahan dan selendang) juga ada, dengan harga yang beda yah.
Batik tulis: dari kiri: motif burung kuau, perahu layar, (nggak tau), kuau, angso dua, angso dua
Yang sutra motif dan warnanya paling tradisional. Kalo kata saya mah, warna pejabat. Harga 550.000 untuk 2.5 meter. Berapa % sutra dan bahan apa saja campurannya? Wah nggak tau, karena nggak nanya, hehehehe… Tapi kalo menurut pengalaman tanya2 bahan di berbagai kota, nggak mungkin dengan harga sekian dapat bahan sutera 100%. Jadi mungkin yang pas bukan silk tapi silky 🙂
Bahan sutra
Untuk harga di kisaran 300.000 per lembar, ada pilihan juga. Misalnya yang viscose ini, 350.000 untuk 2m. Warna kalem2.
Bahan viscose dengan motif macem2, nggak sempat tanya 🙂
Tumpukan batik bahan viscose
Lalu ada juga bahan shantung yang dibandrol 350.000 untuk 2m. Konon bahan ini diproses 2x. Diproses apanya, saya juga lupa tanya.
Bahan shantung
Di lemari ini, yang bagian atas adalah kain shantung dan di bawah yang bahan dobby.
Shantung (paling atas), dobby (bawah)
Nah, kalo budget 200 ribuan per lembar, pilihannya buanyaaaak banget. Menurut pendapat saya, Berkah sangat bijaksana dalam menentukan price point karena stok terbanyaknya di harga 150 – 250 ribu. Nggak kemahalan, dan nggak kemurahan juga sehingga pembeli masih merasa membeli kualitas. Misalnya karena saya posting gambar2 kain di WA Grup, beberapa teman saya jadi tertarik. Begitu tau bahwa harganya berkisar di 200 ribuan, makin tertarik lagi. Akhirnya ada yang nitip 2, 4, 5, dan 6 lembar! Mbak penjaga tokonya juga sabar banget, mau saja diminta membuka kain satu-satu supaya saya bisa fotoin.
Oke, untuk batik 200 ribuan ada beberapa variasi bahan, yaitu bahan dobby 2m (harga 250.000), katun biasa 2m (harga 150.000), katun biasa 2.5m (harga 200.000), dan katun sogan 2m (harga 200.000) dan katun sogan 2.5 m (harga 250.000). Motif antara katun biasa dan katun sogan sih sama saja, jadi kalau ada yang 2m mungkin ada juga versi 2.5m-nya. Bedanya kalo bahan sogan lebih bagus, karena dicelup dua kali – begitu kalo saya nggak salah ngerti.
Batik bahan dobby yang pastel cantik
Dan selanjutnya ada beberapa lemari penuh dengan batik katun seharga 200-250 ribuan. Kalo nggak inget tagihan, kayaknya mau dibawa pulang semua tuh kain, hahahaha…..
Katun biasa 2m
Katun sogan
Aneka motif katun
Kesimpulannya, belanja batik di Berkah menyenangkan karena:
- Terjangkau karena dengan 200ribuan sudah dapat batik kualitas bagus
- Stok barang dan motif banyak
- Penjaga toko kebanyakan mengerti motif. Ada sih yang nggak begitu ngerti, tapi segera digantikan dengan mbak yang lebih berpengalaman begitu melihat bahwa customer-nya banyak nanya
- Harga ditampilkan dan barang kelompokkan sesuai harga. Jadi nggak pake kejutan atau perlu tanya2
- Selain batik, ada juga songket, baju jadi, dan suvenir2
- Toko luas, terang, dan ada bangku buat menunggu
Disclaimer: saya bukan ahli batik Jambi, bukan penjual, dan bukan perwakilan Batik Berkah. Semua informasi yang saya ditulis disini adalah berdasarkan keterangan penjaga toko waktu saya berkunjung.